Suryana77's Blog

Senantiasa Belajar & Terus Belajar

  • Arsip

  • Iklan / Sponsor :

TUGAS PROKTOR ANBK

Posted by suryana77 pada Agustus 15, 2021

A. Tugas Proktor Sebelum Ujian

  1. Meng-akses website ANBK, dan pastikan:
    • Mendaftarkan Komputer Proktor untuk mendapatkan ID Proktor.
    • Mendownload peserta didik pada menu *Peserta*.
    • Mengatur Sesi dan komputer proktor pada setiap peserta didik.
    • Meng-input nama Guru dan Kepala Sekolah pada menu Input Guru.
    • Meng-input foto peserta didik pada menu Kartu Peserta lalu klik Upload Foto.
    • Mencetak Kartu Login peserta didik dan guru pada menu Kartu Peserta.
    • Mencetak Daftar Hadir Peserta ANBK pada menu Cetak Daftar Hadir.
  2. Mengecek dan memastikan semua komputer proktor terhubung dengan internet dan jaringan lokal.
  3. Mengecek  IP  address  komputer proktor sudah dijadikan statik.
  4. Mengecek dan memastikan seluruh komputer client dapat mengakses komputer proktor dengan perintah  “ping”  pada  DOS  promt  dari komputer client ke host komputer proktor lokal dan sebaliknya.
  5. Pada moda Semi Daring menginstal dan menjalankan program aplikasi ANBK di setiap komputer proktor (Virtual Box dan Setting Virtual Mechine).
  6. Pada moda Daring, cukup men-copy aplikasi Proktor_Browser_64bit.
  7. Mengaktifkan ExcamBro_Admin sehingga VHD bekerja dengan baik sampai tampil halaman Login Proktor.
  8. Dibantu teknisi melakukan sinkronisasi komputer proktor sesuai dengan jadwalnya (lihat info di website ANBK).
  9. Jika di sekolah/madrasah terdapat lebih dari 1 komputer proktor. Pastikan semua komputer proktor yang akan dipakai harus sinkronisasi terlebih dahulu.
  10. Setelah komputer proktor selesai proses sinkronisasi, pastikan:
    • Data siswa yang ada di program aplikasi sudah sesuai,
    • Melakukan setting Transfer Respon (TR).
    • Data pada menu Status Tes sudah tampil.
    • Meng-input Foto peserta didik pada menu Foto Peserta Tes.
  11. Proktor bersama dengan teknisi meng-copy aplikasi examBrowser_Client pada semua komputer client dan mastikan berfungsi dan berjalan dengan baik pada komputer client.

B. Tugas Proktor Pada Saat Pelaksanaan Ujian

  1. Menjalankan examBro_Admin pada komputer proktor dan memastikan sampai tampil CBTSync Login.
  2. Proktor bersama dengan teknisi menjalankan aplikasi examBro_Client memastikan tampil halaman Login pada setiap komputer client.
  3. Proktor melakukan login pada komputer proktor dengan meng-input ID Proktor dan Password dan memastikan status AKTIF pada halaman Dashboard. (bila tidak tertulis AKTIF baca kembali modul TroubleShooting).
  4. Meng-aktifkan menu Status Tes sesuai dengan Hari, Tes, dan Sesi.
  5. Meng-aktifkan (mencentang seluruh peserta) dengan meng-klik tombol Assign All pada menu Kelompok Tes.
  6. Menyerahkan Kartu Login kepada Pengawas ANBK untuk dibagikan kepada peserta.
  7. Mempersilahkan peserta untuk login pada komputer client dan mengumumkan TOKEN.
  8. Proktor meng-akses website ANBK dan meng-input Berita Acara pada menu Berita Acara Pelaksanaan.
  9. Proktor mencetak Berita Acara dan bersama dengan pengawas menandatangani Berita Acara Pelaksanaan.
  10. Apabila ada gangguan teknis yang menyebabkan peserta keluar tes tanpa logout sehingga login kembali, maka:
    • mereset peserta yang bersangkutan pada menu Reset Login.
    • merilis TOKEN terbaru kepada peserta didik tersebut.
  11. Lima menit sebelum waktu berakhir, mengingatkan peserta tentang langkah/cara Logout dari aplikasi Tes.
  12. Proktor memastikan semua peserta berstatus Tes Selesai pada menu Status Peserta.
  13. Apabila ada peserta dengan status Tes Sedang Dikerjakan sedangkan peserta sudah meninggalkan ruangan ujian, maka proktor Login dengan akun siswa pada komputer client dan melakukan Selesai Tes serta Logout dengan benar.
  14. Melakukan klik tombol Upload Hasil pada menu Status Peserta dan memastikan semua peserta berhasil Terupload pada kolom Status Upload.

C. Tugas Proktor Setelah Ujian Selesai

  1. Mencetak laporan pada menu Laporan.
  2. Keluar/Logout CBTSync dan mematikan Virtual Machine.
  3. Proktor bersama dengan teknisi mematikan semua komputer client.
  4. Men-scan dan meng-unggah Berita Acara pada website ANBK.
  5. Men-scan dan meng-unggah Daftar Hadir pada website ANBK.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , | Leave a Comment »

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN (MATERI 03)

Posted by suryana77 pada Februari 1, 2021

Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem

Semakin meningkat jumlah populasi manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang harus diambil untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam yang merupakan kebutuhan dasar hidup manusia adalah air bersih, udara bersih, bahan pangan, dan ketersediaan lahan.

Manusia juga memiliki interaksi dengan lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu, akibatnya lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Beberapa perbuatan manusia yang dapat mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain:

  1. Penebangan hutan alam

Hutan merupakan habitat yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, di mana ada keberagaman ekosistem jenis dan variabilitas genetik binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya saling berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya.

Akibat kegiatan penebangan hutan yang tidak terkendali menyebabkan beberapa organisme hampir punah sehingga ekosistem menjadi terganggu.

  • Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya pada pertanian.

Ekosistem sawah merupakan salah satu ekosistem buatan manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Tumbuh-tumbuhan yang dikembangkan pada ekosistem sawah umumnya merupakan produk-produk pertanian, seperti padi. Namun, pada kenyataannya padi bukan hanya sumber makanan pokok bagi manusia, tetapi juga bagi makhluk hidup lainnya. Akibatnya, terjadi aliran energi dan materi dari padi ke beberapa makhluk hidup lainnya yang mengakibatkan menurunnya jumlah sumber makanan pokok manusia. Salah satu contoh makhluk hidup pemakan padi pada ekosistem sawah adalah serangga.

Banyaknya serangga yang mencari makanan pada ekosistem sawah mengundang kehadiran katak pemangsa serangga. Akibatnya, para petani juga harus berhadapan dengan katak yang banyak berada di sawah. Hal ini tentu akan mengganggu aktivitas pertanian masyarakat. Oleh karena itu, petani melakukan banyak upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan pestisida atau insektisida secara berlebihan yang berakibat pada terganggunya ekosistem sawah.

  • Pembuangan limbah industri dan rumah tangga.

Limbah industri dan rumah tangga yang terkandung dalam air dapat membusuk sehingga pada air menimbulkan bau yang tidak sedap. Akibatnya kadar oksigen dalam air berkurang sehingga mengganggu makhluk hidup air lainnya. Sampah organik pada air akan mengalami penguraian melepaskan nitrat dan fosfat yang merangsang mikroorganisme seperti ganggang akan tumbuh subur sehingga akan menutupi ekosistem air.

  • Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab

Perburuan hewan untuk tujuan komersil menyebabkan beberapa hewan menjadi langka sehingga ekosistem menjadi terganggu.

Sumber = BSE Kemdikbud

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: | Leave a Comment »

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN (MATERI 02)

Posted by suryana77 pada Januari 27, 2021

Saling Ketergantungan Antar Makhluk Hidup

Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan antara jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara bila komposisi komponen-komponennya (komponen biotik maupun komponen abiotik) dalam keadaan seimbang.

Saling ketergantungan antar komponen biotik terjadi antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dalam ekosistem berupa peristiwa makan dimakan. Hal ini akan membentuk jaring-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.

  • Rantai Makanan

Rantai makanan merupakan peristiwa mmakan dan dimakan pada satu urutan, seperti jagung dimakan tikus, tikus dimakan ular, ular dimakan elang, elang dimakan harimau, dan harimau mati diuraikan pengurai.

Pada rantai makanan di darat, jagung berperan sebagai produsen, tikus sebagai herbivora atau konsumen pertama, ular sebagai karnivora atau konsumen kedua, elang sebagai konsumen ketiga, dan harimau sebagai konsumen keempat. Apabila ular punah populasi tikus meningkat. Karena populasi tikus meningkat maka populasi jagung akan menurun, dan populasi elang berkurang atau punah karena tidak ada makanan.

  • Jaring-Jaring Makanan

Dalam suatu ekosistem terdapat banyak rantai makanan. Rantai makanan- rantai makanan tersebut tidaklah terpisah satu sama lain. Oleh karena itu, rantai makan selalu berhubungan dengan rantai makanan lain sehingga membentuk suatu jaring yang disebut jaring-jaring makanan.

  • Piramida Makanan/Energi

Agar rantai makanan dan jaring-jaring makanan di dalam jaringjaring kehidupan dapat terus berlanjut, maka produsen harus lebih banyak dari pada konsumen I, konsumen I harus lebih banyak dari konsumen II, konsumen II harus lebih banyak dari konsumen III, dan konsumen III harus lebih banyak dari konsumen IV. Keadaan perbandingan jumlah produsen dengan konsumen dapat digambarkan dengan piramida makanan.

Energi yang berasal dari makanan digunakan untuk bergerak, mengatur suhu tubuh, pertumbuhan, perkembangan, dan berbagai kegiatan hidup lainnya. Sehingga energi yang pindah dari suatu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya akan berkurang.

Besarnya energi yang diperoleh dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya hanya sekitar 10 % dari yang dimakannya. Contohnya, apabila produsen memiliki energi 1.000 kalori, maka tiap konsumen akan memperoleh energi:

a. Konsumen I= 1.000 kalori x 10 % = 100 kalori

b. Konsumen II = 100 kalori x 10 % = 10 kalori

c. Konsumen III = 10 kalori x 10 % = 1 kalori

d. Konsumen IV = 1 kalori x 10 % = 0,1 kalori

Pola Interaksi Antar Makhluk Hidup

  • Predasi

Predasi atau pemangsaan adalah kegiatan organisme memakan atau dimakan oleh organisme lain. Jadi, dalam predasi terdapat hubungan antara pemangsa (predator) dengan mangsanya. Contohnya, burung alap-alap sebagai predator memangsa kelinci.

  • Kompetisi

Kompetisi adalah persaingan antarindividu. Persaingan terjadi untuk memperoleh kebutuhan hidupnya, antara lain makanan, tempat hidup, air, dan pasangan hidup. Persaingan dapat terjadi antarindividu satu spesies dan antarindividu yang berbeda spesies. Kompetisi menyebabkan timbulnya beragam cara adaptasi makhluk hidup, baik struktur maupun tingkah laku, agar mampu bertahan hidup dan memenangkan persaingan.

Contoh kompetisi yang berbeda spesies adalah hubungan antara banteng dan rusa yang menempati padang rumput yang sama. Contoh kompetisi dalam satu jenis adalah persaingan antara pejantan kumbang badak untuk memperebutkan betina ketika musim kawin tiba.

  • Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan antara dua mahkluk beda jenis yang berlangsung lama. Pada dasarnya terdapat tiga jenis simbiosis, yaitu mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.

  • Mutualisme

Simbiosis mutualisme, artinya hubungan atau interaksi yang erat antara dua jenis makhluk hidup berbeda yang saling menguntungkan. Contoh simbiosis mutualisme, yaitu hubungan antara lebah dan bunga.

  • Komensalisme

Simbiosis komensalisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme di mana yang satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan saat saling berinteraksi. Contohnya adalah tanaman anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Tanaman anggrek diuntungkan karena dapat hidup di pohon yang ditumpanginya, sedangkan pohon tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian apapun dari hadirnya tanaman anggrek.

  • Parasitisme

Simbiosis parasitisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain diuntungkan saat berinteraksi. Contohnya adalah kutu yang hidup pada kulit hewan. Kutu mendapat untung karena mengisap darah, sebaliknya hewan dirugikan karena darahnya diisap dan menjadi gatal-gatal.

Sumber = BSE Kemdikbud

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , | Leave a Comment »

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN (MATERI 01)

Posted by suryana77 pada Januari 25, 2021

EKOSISTEM

Pengertian Ekosistem

Pada prinsipnya, makhluk hidup di alam ini hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya dan tidak mungkin hidup sendiri tanpa berinteraksi. Hal ini berarti setiap individu selalu membutuhkan individu lainnya dalam kehidupannya.

Istilah individu merupakan sebutan untuk setiap makhluk hidup yang mampu beridiri sendiri di alam. Seorang manusia merupakan individu, seekor kambing merupakan individu, sebatang pohon kelapa merupakan individu.

Populasi adalah sekelompok individu yang sejenis dan hidup di suatu tempat yang sama. Populasi menunjukkan banyaknya individu dan bukan hanya satu individu. Populasi memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Lingkungan tempat hidup bagi suatu makhluk hidup disebut habitat.

Di suatu tempat pada umumnya tidak hanya terdapat satu jenis makhluk hidup saja, namun terdapat beberapa jenis makhluk hidup. Oleh karena itu, di suatu tempat selalu terdapat beberapa populasi makhluk hidup. Sekumpulan populasi-populasi yang hidup di suatu tempat disebut komunitas.

Kesatuan hubungan antara komponen makhluk hidup dan komponen makhluk tak hidup yang terdapat di suatu tempat tertentu disebut dengan ekosistem. Dengan kata lain, Ekosistem merupakan interaksi bolak-balik antara makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Semua makhluk hidup yang menyusun suatu ekosistem disebut komponen biotik. Sedangkan benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen abiotik. Di dalam ekosistem, komponen abiotik dan komponen biotik saling memengaruhi.

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami contohnya rawa, sungai, dan hutan. Adapun ekosistem buatan contohnya sawah, kolam, dan akuarium.

Komponen Biotik

Komponen biotik suatu ekosistem meliputi berbagai jenis makhluk hidup. Berdasarkan fungsi atau tingkatan trofiknya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu;

  • Produsen. Merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri, yaitu tumbuhan dan fitoplankton. Tumbuhan merupakan produsen di daratan sedangkan fi toplankton merupakan produsen di perairan.
  • Konsumen. Konsumen mencakup semua makhluk hidup yang mendapatkan makanannya dengan cara memakan makhluk hidup lain. Hewan merupakan kelompok makhluk hidup yang bertindak sebagai konsumen. Zooplankton  juga termasuk konsumen. Dilihat dari jenis makananya, konsumen dapat dibedakan menjadi herbivor, karnivor, dan omnivor. Herbivor adalah konsumen yang hanya memakan tumbuhan, contohnya kambing, kelinci, dan sapi. Karnivor adalah konsumen yang hanya memakan daging atau hewan lain, contohnya harimau, serigala, dan burung elang. Adapun omnivor dalah konsumen yang dapat memakan baik tumbuhan dan hewan, contohnya tikus  dan manusia. Konsumen ternyata sangat beragam, ada yang memakan tumbuhan dan ada yang memakan hewan lain. Konsumen yang memakan produsen disebut konsumen tingkat pertama. Konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama disebut konsumen tingkat kedua. Konsumen yang memakan konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga.
  • Dekomposer (pengurai). Merupakan organisme yang berperan sebagai pengurai zat-zat yang terdapat dalam makhluk hidup yang sudah mati. Jadi dekomposer menguraikan zat organik menjadi bahan anorganik kembali yang dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen. Contoh dekomposer dalam ekosistem adalah bakteri dan jamur saprofit.

Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang terdapat di sekitar makhluk hidup. Komponen abiotik yang berpengaruh pada ekosistem, antara lain:

  • Cahaya Matahari

Cahaya matahari merupakan faktor abiotik yang terpenting untuk menunjang kehidupan di bumi. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi tumbuhan yang diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari juga memberikan rasa hangat untuk semua makhluk. Sinar matahari juga memengaruhi kehidupan hewan. Ada hewan yang memerlukan suasana terang untuk melihat, namun ada juga hewan yang hanya memerlukan sedikit cahaya untuk melihat.

  • Udara

Sebagian besar makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup tanpa oksigen. Sementara itu, ada makhluk hidup yang tidak membutuhkan karbon dioksida, akan tetapi tumbuhan justru membutuhkannya untuk membuat makanan (fotosintesis).

  • Tanah

Tanah merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup. Di dalam tanah dan di permukaan tanah, tinggal berbagai jenis makhluk hidup. Tanah menyediakan berbagai macam kebutuhan bagi makhluk hidup, oksigen di sela-sela butiran/partikel tanah, air, dan mineral-mineral (bahan anorganik), serta bahan organik (sisa makhluk hidup sebagai sumber fosfor dan belerang). Bahan anorganik dan organik dalam tanah diperlukan tumbuhan. Tumbuhan dapat hidup dengan baik dan menghasilkan bahan makanan apabila dalam tanah tersedia cukup zat-zat tersebut. Kelangsungan hidup herbivora dan karnivora bergantung tumbuhan.

  • Air

Air merupakan habitat bagi banyak makhluk hidup. Bahkan lebih banyak jenis makhluk yang hidup di air daripada yang hidup di daratan. Tumbuhan memerlukan air untuk fotosintesis. Tanpa air fotosintesis tidak dapat berlangsung. Air juga diperlukan untuk metabolisme makhluk hidup di darat lainnya. Air juga mempengaruhi faktor abiotik lainnya terutama tanah sebagai media tumbuhnya tumbuhan. Daerah dengan curah hujan tinggi cenderung subur, sementara daerah dengan curah hujan rendah cenderung tandus.

  • Suhu

suhu ikut menentukan jenis organisme yang dapat hidup di suatu tempat tertentu. Pada daerah dingin atau bersalju akan ditemukan burung penguin, panda, dan beruang salju. Burung penguin, panda, dan beruang salju tidak akan ditemukan di daerah gurun atau padang pasir yang suhunya panas. Di padang pasir akan ditemukan unta dan pohon kurma.

Sumber = BSE Kemdikbud

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

Cara Mendaftarkan Siswa Pada Lomba Kompetisi MGMP DKI 2021

Posted by suryana77 pada Januari 23, 2021

Pendaftara Lomba Kompetisi MGMP IPA/Matematika/Bhs Indonesia DKI Jakarta Tahun 2021 sudah mulai sejak 22 Januari 2021, pihak sekolah secara kolektif mendaftarkan peserta didik secara mandiri melalui link, serta usernama dan passoword yang dikirim oleh pihak penyelenggara lomba melalui email sekolah.

Berikut ini langkah-langkah mendaftarkan siswa pada lomba tersebut:

  1. Buka link berikut ( klik di sini ) sehingga tampil laman seperti ini

2. Isikan email & password yang dikirim oleh pihak penyelenggara ke email yang didaftarkan, lalu klik Login

3. Setelah berhasil login, maka tampilannya akan seperti berikut:

4. Klik tombol Tambah untuk menambah siswa yg ikut lomba.

5. Isikan biodata siswa; Nama, email, No HP, Kelas, dan Mapel Lomba. Kemudian klik Simpan.

6. Lakukan hal yang sama untuk menambah siswa lainnya.

7. Selamat mencoba

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

Organisasi Makhluk Hidup (Materi 04)

Posted by suryana77 pada Januari 18, 2021

Organ dan Sistem Organ

Organ

Organ merupakan sekumpulan jaringan yang memiliki fungsi dan struktur sama. Setiap organ menjalankan fungsinya dan didukung oleh organ lainnya sehingga membentuk sistem organ.

Organ Hewan

Jantung, hati, dan paru-paru merupakan organ yang ada di dalam tubuh kita. Disebut organ karena tersusun oleh beberapa jaringan untuk melakukan suatu fungsi. Pada organ jantung terdapat jaringan otot untuk mengkontraksikan dan memompa darah, jaringan epitel sebagai pelindung jantung, dan jaringan saraf untuk menghantarkan rangsang dari otak ke jantung.

Organ Tumbuhan

Organ utama tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun. Organ yang lain seperti bunga dan buah dianggap sebagai modifikasi dari salah satu organ utama tersebut, misalnya bunga merupakan modifikasi dari daun. Setiap organ tumbuhan memiliki fungsi sendiri-sendiri.

  1. Akar, berfungsi untuk menyerap air dan garam-garam mineral serta memperkuat berdirinya tumbuhan. Susunan anatomi akar dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, endodermis, dan pembuluh pengangkut (xilem dan floem).
  2. Batang, berfungsi untuk menopang keseluruhan organ tumbuhan seperti daun, bunga, dan buah. Batang juga berfungsi mengantarkan air dari akar ke daun dan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Jaringan yang menyusun batang adalah jaringan epidermis, pengangkut, parenkim, dan penguat.
  3. Daun, berfungsi sebagai tempat melakukan fotosintesis dan penguapan air. Daun tersusun atas jaringan epidermis atas, jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang (spons), jaringan pengangkut (xilem dan floem), dan epidermis bawah. Pada epidermis daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai tempat penguapan dan pengambilan gas-gas yang dibutuhkan.

Sistem Organ

Kamu sudah menemukan bermacam-macam organ yang terdapat pada tumbuhan dan manusia. Organ-organ yang dimiliki makhluk hidup tidaklah bekerja sendiri-sendiri. Beberapa organ akan saling berhubungan dan secara terkoordinasi menjalankan suatu fungsi yang lebih luas lagi. Beberapa organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi kerja tertentu disebut sistem organ. Sebagai contoh, hidung, tenggorokan, dan paru-paru membentuk sistem pernapasan.

Tubuh kita sesungguhnya tersusun oleh berbagai sistem. Sistem peredaran darah tersusun oleh jantung, darah, dan pembuluh darah. Sistem pencernaan tersusun oleh mulut, kerongkongan, lambung, pankreas, hati, usus halus, usus besar, dan anus.

Sumber = BSE Kemdikbud

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , | Leave a Comment »

Organisasi Makhluk Hidup (Materi 03)

Posted by suryana77 pada Januari 17, 2021

Jaringan Hewan dan Tumbuhan

Pada makhluk hidup yang tersusun oleh banyak sel, ada sekumpulan sel yang bertugas menjalankan suatu tugas tertentu. Sel-sel yang memiliki bentuk hampir sama dan melakukan fungsi yang sama berkumpul membentuk suatu kesatuan yang disebut jaringan.

Jaringan Hewan

  1. Jaringan epitel, Jaringan epitel merupakan sekumpulan sel yang tersusun sangat rapat. Menutupi permukaan tubuh dan organ-organ dalam tubuh. Jaringan epitel berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang ada di bawahnya. Contoh jaringan epitel, yaitu jaringan epidermis (bagian terluar kulit).
  2. Jaringan Ikat, Susunan sel-sel jaringan ikat agak renggang dan mengandung banyak pembuluh darah kecuali pada jaringan ikat tulang rawan. Fungsi utama jaringan ikat ialah sebagai pelindung (proteksi), penunjang, dan mengikat berbagai jaringan dan organ. Jaringan ikat juga berfungsi untuk menyimpan lemak serta menghancurkan bakteri dan sel-sel yang sudah mati. Contoh jaringan ikat adalah jaringan darah, jaringan tulang, dan jaringan lemak.
  3. Jaringan Otot, Jaringan otot meliputi 40%–50% berat badan. Otot dapat berkontraksi, kontraksi beberapa otot akan menggerakkan tulang sehingga menghasilkan gerak. Oleh karena itu otot disebut sebagai alat gerak aktif, sedangkan rangka disebut alat gerak pasif. Otot dapat dibedakan menjadi otot rangka, otot polos, dan otot jantung.
  4. Jaringan saraf, Jaringan saraf tersusun dari sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron berfungsi sebagai penghantar impuls dari reseptor (penerima rangsang) ke otak dan menghantar impuls untuk menanggapi rangsang dari otak ke efektor (otot dan kelenjar). Contoh jaringan saraf, yaitu jaringan otak dan sumsum tulang belakang.

Jaringan Tumbuhan

Tumbuhan sebagai organisme yang bersel banyak, tersusun dari beberapa jaringan sebagai kumpulan sel-selnya. Ada beberapa jaringan pokok yang terdapat pada tumbuhan, di antaranya:

  1. Jaringan meristem (tumbuh), berfungsi melakukan pembelahan sel tubuh. Jaringan meristem terdiri dari sekelompok sel yang memiliki sifat selalu membelah diri. Jaringan meristem terdapat pada titik tumbuh seperti lembaga, ujung batang, kuncup, ujung akar, dan kambium.
  2. Jaringan epidermis (pelindung), terdiri dari selapis sel hidup yang berbentuk pipih dengan permukaan atas dan bawah sejajar tetapi sisinya dapat tersusun tidak beraturan. Jaringan epidermis menutupi permukaan akar, batang, dan daun. Fungsi jaringan epidermis adalah melindung jaringan di dalamnya. Pada epidermis daun, dan beberapa tempat mengalami perubahan bentuk menjadi stomata. Selain itu, sel-sel epidermis pada daun biasanya membentuk lapisan lilin dan lapisan kutikula di atas permukaan selnya. Epidermis pada ujung akar membentuk rambut-rambut akar.
  3. Jaringan parenkim (dasar), tersusun dari sel-sel hidup yang berdinding tipis. Jaringan parenkim tersebar di seluruh tubuh tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, biji, maupun buah. Pada daun terdapat dua macam jaringan parenkim, yaitu jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons). Sel-sel jaringan parenkim pada daun banyak mengandung plastida. Plastida berwarna hijau disebut kloroplas yang berperan dalam fotosintesis. Jaringan parenkim yang tidak mengandung kloroplas berfungsi sebagai tempat menyimpan zat makanan.
  4. Jaringan penyokong, berfungsi sebagai penunjang berdirinya tumbuhan. Ada dua macam jaringan penyokong yaitu kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim umumnya terdapat pada tangkai daun, sedangkan jaringan sklerenkim umumnya terdapat pada batang dan tulang daun.
  5. Jaringan pengangkut, terdiri dari jaringan pembuluh kayu (Xilem) dan jaringan pembuluh tapis (Floem). Jaringan xilem berfungsi mengangkut air dan mineral-mineral dari akar ke daun. Jaringan floem berfungsi mengangkut zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Sumber = BSE Kemdikbud

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , | 1 Comment »

Organisasi Makhluk Hidup (Materi 02)

Posted by suryana77 pada Januari 12, 2021

Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Pengertian Sel

Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup, sel dapat disebut sebagai rongga kecil (cella), karena bentuknya sangat kecil. Sel terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:

  1. Membran sel, membran plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar sel. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap. Sedangkan, pada sel hewan tidak terdapat dinding sel sehingga membran sel menjadi lapisan sel terluar. Membran sel tersusun atas senyawa lipida dan protein (lipoprotein) serta bersifat semipermeabel. Tidak semua zat bisa masuk ke sel karena diseleksi oleh membran sel.
  2. Sitotoplasma, sitoplasma adalah larutan yang berada di antara membran sel dan inti sel. Sitoplasma mengandung 90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion dan molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam lemak, vitamin, dan gas-gas yang membentuk larutan. Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel sel.
  3. Inti sel, Inti sel disebut juga nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti sebagai pembungkus inti, nukleus atau anak inti, dan plasma inti atau nukleoplasma. Di dalam plasma inti terdapat benang-benang krosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan. Inti sel berfungsi sebagai pengatur seluruh kegiatan sel.

Organel Sel dan Fungsinya

Guna melangsungkan proses-proses kehidupannya, sel memiliki organel-organel sel yang berada pada sitoplasma dan masing-masing menjalankan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa organel sel adalah sebagai berikut:

  • Mitokondria, berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel yaitu untuk menghasilkan energi.
  • Retikulum endoplasma, merupakan sistem membran yang menghubungkan membran inti dengan membran sel. Berfungsi untuk menyusun dan menyalurkan zat-zat ke bagian-bagian sel. Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar. Retikulum endoplasma kasar ditempeli oleh ribosom sedangkan retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.
  • Ribosom, ada yang menempel pada retikulum endoplasma dan ada yang bebas terdapat pada sitoplasma. Fungsi ribosom sebagai tempat pembentukan protein.
  • Plastida, merupakan organela yang mengandung pigmen warna tertentu, biasanya hanya terdapat pada sel tumbuhan. Plastida yang memiliki zat warna hijau atau klorofil disebut dengan kloroplas, fungsinya untuk fotosintesis.
  • Vakuola, pada sel tumbuhan ukurannya besar, fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan. Pada Protozoa terdapat vakuola makanan untuk mencerna makanan dan vakuola kontraktil untuk yaitu mengatur konsentrasi cairan dalam sel (osmoregulasi).
  • Badan Golgi, berfungsi untuk alat sekresi protein pada lendir. Pada tumbuhan organel ini disebut diktiosom.
  • Lisosom, berfungsi untuk mencerna bagian sel yang rusak atau zat-zat asing yang masuk dalam sel karena organela ini berisi enzim pencernaan.

Sumber = BSE Kemdikbud

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , | 1 Comment »

Organisasi Makhluk Hidup (Materi 01)

Posted by suryana77 pada Januari 11, 2021

Pengertian Organisasi Makhluk Hidup

Pada pelajaran sebelumnya telah disinggung bahwa makhluk hidup ada yang tersusun oleh satu sel saja dan ada juga makhluk hidup yang tersusun dari banyak sel. Masih ingatkah kamu? Pada bab sebelumnya kamu juga telah belajar bahwa makhluk hidup begitu beraneka ragam.

Pada bab ini, kamu akan mempelajari organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai terbentuk organisme. Oleh karena itu, pelajarilah bab ini dengan saksama.

Semua makhluk hidup tubuhnya tersusun atas kumpulan sel-sel. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Semua kegiatan hidup dari makhluk hidup adalah perwujudan dari proses yang terjadi di dalam sel. Pada organisme uniseluler sebuah sel merupakan satu individu. Jadi segala aktivitasnya dilakukan dengan satu sel itu, misalnya respirasi, mencerna makanan, dan berkembang biak. Pada organisme multiseluler, sel-sel saling bekerja sama membentuk jaringan. Jadi jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk yang sama dan mempunyai fungsi yang sama, misalnya jaringan epidermis merupakan lapisan sel-sel yang terletak paling luar.

Jaringan merupakan organisasi sel, namun suatu jaringan saja tidak dapat melakukan fungsi yang lebih besar tanpa bekerjasama dengan jaringan lain. Oleh karena itu jaringanjaringan saling bekerjasama membentuk organ. Misalnya organ daun tersusun atas jaringan parenkim palisade, parenkim spons, jaringan pengangkut, dan jaringan epidermis. Beberapa organ kemudian bersatu membentuk sistem organ. Sebagai contoh sistem pernapasan tersusun atas laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Tubuh organisme tersusun atas beberapa sistem organ. Coba kamu sebutkan berbagai sistem organ yang menyusun tubuh manusia. Urutan organisasi dari sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, organ membentuk sistem organ inilah yang disebut organisasi kehidupan.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , | 6 Comments »

Modul 6 Seri Bimtek Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Posted by suryana77 pada Januari 9, 2021

Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum

Mengidentifikasi 4 Kategori Tingkat Penguasaan Kompetensi

Anda telah sampai pada topik yang terakhir dari Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum. Pada topik-topik sebelumnya Anda telah memahami mengenai konsep Asesmen Nasional, teknis pelaksanaannya, AKM sebagai bagian dari AN, serta memahami contoh-contoh butir soal AKM literasi membaca dan numerasi. Sekarang Anda akan menggali pemahaman mengenai apa yang terjadi setelah Asesmen Kompetensi Minimum dilaksanakan.

Tahap lanjutan setelah pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum adalah tahap Pelaporan hasil asesmen. Sesuai dengan tujuannya, Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi dasar siswa, berupa kompetensi literasi membaca dan numerasi.  Dari laporan hasil Asesmen Kompetensi tersebut, satuan pendidikan dapat melihat tingkat penguasaan kompetensi siswanya. Penguasaan kompetensi literasi membaca dan numerasi siswa dikategorikan dalam 4 tingkatan. Untuk lebih memahami penjelasan kompetensi pada setiap kategori, Anda dapat membaca infografik berikut ini:

Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat kompetensi siswa. Dengan demikian “Teaching at the right level” dapat diterapkan. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat capaian siswa akan memudahkan siswa menguasai konsep, keterampilan dan konten yang diharapkan pada suatu mata pelajaran. Anda dapat membaca informasi selengkapnya pada tautan berikut ini:

AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran

Menjelaskan Perbedaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dengan Berbasis Konten

Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum yang menunjukan kategori kompetensi dasar sekolah, perlu ditindaklanjuti dengan perubahan strategi pembelajaran. Sejalan dengan tujuan Asesmen Nasional untuk mencapai kompetensi siswa dan peningkatan mutu pendidikan, maka praktik pembelajaran pun sedikit demi demi sedikit perlu berubah dari pembelajaran yang berbasis konten menuju pembelajaran yang berbasis kompetensi. 

Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik, misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif. Kompetensi juga mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal, atau bahkan keterampilan yang jauh lebih besar dan lebih beragam. Misalnya memimpin organisasi.

Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam dan sebagai proses pembelajaran. Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah fokusnya pada tingkat penguasaan. Dalam sistem pembelajaran berbasis kompetensi, siswa melakukan pembelajaran sesuai dengan tahapan penguasaan kompetensinya hingga tuntas sebelum akhirnya mampu melanjutkan pada tahap penguasaan kompetensi berikutnya. Sebagai sebuah proses, pembelajaran berbasis kompetensi ini membutuhkan waktu sehingga sedikit demi sedikit siswa menunjukan penguasaan pengetahuan, konsep dan keterampilan untuk memecahkan masalah. Termasuk menunjukan karakter yang ingin dicapai. Bukan sekedar menguasai konten materi pembelajaran semata. Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada fleksibilitasnya karena siswa dapat bergerak dengan kecepatan belajar mereka sendiri. Ini mendukung siswa dengan latar belakang pengetahuan yang beragam, tingkat literasi yang berbeda dan bakat terkait lainnya. Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain adalah, kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa termasuk literasi dan numerasi. Namun laporan hasil AKM dapat membantu memetakan tahapan kompetensi siswa.

Analisis Kategori Penguasaan Kompetensi untuk Tindak Lanjut Pembelajaran

Tidak semua siswa akan mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi setiap usaha dan proses yang dilakukan siswa untuk mencapai level yang lebih tinggi, tentu akan menunjukan peningkatan kinerja siswa. Dimana siswa menjadi lebih fasih dan terampil. Kefasihan mengacu pada kelancaran mereka dalam melakukan pekerjaannya. Siswa menjadi lebih yakin pada kemampuannya jika siswa dapat naik ke level penguasaan yang lebih tinggi. Keterampilan mengacu pada kemampuan untuk beradaptasi dan bereaksi terhadap situasi baru untuk “bergerak dengan cepat” berdasarkan informasi baru. 

Setiap kategori tingkat penguasaan kompetensi, sebagaimana telah dibahas pada aktivitas sebelumnya, tentu memiliki kebutuhan dan pendekatan tersendiri. Sebelum menentukan tindak lanjut yang tepat, Guru perlu menganalisis setiap kategori kompetensi siswanya. Pada infografik berikut ini, disajikan contoh analisis tingkat kompetensi berdasarkan  kebutuhan, pendekatan, struktur pembelajaran. Penjelasan ini diadaptasi dari penjelasan tahapan penguasaan Marc Rosenberg (2012). Silakan membaca dan mencermatinya.

Merekomendasikan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Hasil Laporan Asesmen Kompetensi Minimum

Dengan penjelasan dan ilustrasi yang diberikan diharapkan guru dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya dapat memperoleh gambaran AKM secara komprehensif. Seperti telah disampaikan dan ditunjukkan, meskipun AKM tidak mengukur secara spesifik capaian belajar pada mata pelajaran, namun pelaporan hasil AKM dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran pada berbagai mata pelajaran. Tentunya dengan didasarkan pada analisis hasil laporan Asesmen Kompetensi Minimum.

Implikasi tingkat kompetensi pada pembelajaran dapat dilihat melalui contoh mata pelajaran IPS berikut ini. Disajikan bacaan berisi materi baru mengenai koperasi: menjelaskan definisi, fungsi, manfaat dan beragam contoh baik. Guru diharapkan menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi murid. Misalnya:

  1. Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus belum mampu memahami isi bacaan, murid hanya mampu membuat interpretasi sederhana. Guru IPS tidak cukup bertumpu pada materi bacaan tersebut. Murid perlu diberi bahan belajar lain secara audio, visual dan pendampingan khusus. 
  2. Murid di tingkat Dasar telah mampu mengambil informasi dari teks, namun tidak memahami secara utuh isi topik koperasi. Murid dapat diberi sumber belajar pendamping dalam bentuk catatan singkat atau simpulan untuk pemahaman yang utuh.
  3. Murid di tingkat Cakap mampu memahami dengan baik isi teks mengenai koperasi, namun belum mampu merefleksi. Murid dapat diberi pembelajaran identifikasi kondisi lingkungan murid, mengaitkan dengan fungsi dan manfaat koperasi. 
  4. Murid di tingkat Mahir mampu memahami isi bacaan dan merefleksi kegunaan koperasi dari teks yang diberikan oleh guru. Guru dapat melakukan pembelajaran berupa menyusun beragam strategi pemanfaatan koperasi.

Untuk melihat contoh-contoh ragam strategi pembelajaran berdasarkan kategori tingkat penguasaan kompetensi, Anda dapat membaca lebih jauh pada tautan berikut ini:

AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran

Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi Pada Mata Pelajaran

Pada aktivitas sebelumnya, Bapak dan Ibu telah memahami bahwa laporan hasil Asesmen Nasional mengidentifikasi tingkat kompetensi literasi dan numerasi siswa dalam sebuah satuan pendidikan ke dalam 4 kategori. Anda juga telah memahami bagaimana laporan hasil AKM dianalisis untuk menentukan tindak lanjut dalam strategi pembelajaran yang lebih berbasis penguasaan kompetensi, bukan berfokus pada konten saja.

Contoh praktik baik berikut ini, akan memberikan gambaran pada Bapak dan Ibu bagaimana praktik pembelajaran yang berbasis kompetensi. Selain itu contoh berikut ini juga memberikan gambaran bagaimana literasi dan numerasi terintegrasi dalam pembelajaran.

Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi:

  1. Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD. Klik di Modul Literasi dan Numerasi
  2. Surat Kabar Guru Belajar Edisi Ke-21: Literasi untuk Belajar. Klik di http://bit.ly/skgurubelajar021

Segitiga Belajar: Kurikulum, Asesmen dan Pembelajaran

Apa sebenarnya peran asesmen dalam peningkatan kualitas pembelajaran murid? Apa keterkaitan antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran dalam menyediakan pengalaman belajar murid yang berkualitas?

Asesmen seringkali dipersepsikan sebagai upaya menentukan nilai murid. Tidak heran apabila banyak dari kita yang berusaha keras melakukan upaya agar nilai murid kita setinggi mungkin. Nilai murid menjadi sasaran kinerja. Padahal peran asesmen yang pertama dan utama bukan lah menentukan nilai murid.

Peran pertama dan utama asesmen harus dilihat sebagai bagian dari proses pembelajaran yang utuh. Kerangka yang sering digunakan adalah segitiga belajar yang mengkaitkan antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran. Segitiga belajar membantu kita tidak melihat asesmen, kurikulum dan pembelajaran sebagai aspek yang berdiri sendiri. Guru dan pemimpin sekolah dapat melakukan penyelarasan antar 3 aspek yang menentukan pengalaman belajar murid.

Dalam segitiga belajar, maka makna masing-masing segi adalah sebagai berikut:

Kurikulum: Seperangkat kompetensi yang penting dikuasai murid dengan menggunakan cara belajar dan asesmen tertentu. Pengembangan kurikulum, selain mengacu pada tantangan dunia nyata, hendaknya mengacu pada hasil asesmen dan refleksi praktik pembelajaran.

Pembelajaran: Serangkaian aktivitas yang dirancang dan dilakukan di ruang kelas berdasarkan kompetensi awal murid yang diketahui dari hasil asesmen dan untuk mencapai sasaran kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran memadukan informasi dari asesmen dengan informasi dari kurikulum. Keseimbangan antara paduan tersebut yang akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.

Asesmen: Proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan sejumlah informasi yang terkait pencapaian kondisi murid dan penguasaan suatu kompetensi tertentu. Asesmen diagnosis: asesmen di awal untuk merancang strategi pembelajaran. Asesmen formatif: asesmen sepanjang proses belajar untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian pembelajaran. Asesmen sumatif: asesmen di akhir untuk menentukan level penguasaan kompetensi oleh murid. Pemahaman terhadap segitiga belajar akan membawa kita pada kebutuhan membaca laporan Asesmen Kompetensi Minimum dan menggunakannya untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Bagaimana cara membaca dan menggunakannya? Pelajari topik modul berikutnya.

Sumber = https://gurubelajar.kemdikbud.go.id/

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: | Leave a Comment »